Proteksi Arsip Vital
Friday, December 15, 2017
Proteksi Arsip Vital
Proteksi arsip vital yaitu suatu cara untuk mencegah dan menghindari fisik dan informasi arsip vital dari ancaman kerusakan maupun musnah yang disebabkan oleh berbagai faktor kerusakan arsip, terutama terkait dengan adanya bencana. Proteksi arsip vital merupakan tindakan preventif yang dilakukan sebelum terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada rusak dan musnahya arsip.Terdapat beberapa kriteria dalam melakukan proteksi arsip vital, yaitu :
- Memprioritaskan fisik arsip vital agar tetap utuh tersimpan dan terselamatkan oleh organisasi dari segala bencana
- Informasi arsip vital tersimpan pada setiap satuan unit kerja yang senantiasa menggunakan arsip vital tersebut.
- Mudah melakukan pemulihan terhadap arsip vital apabila terjadi suatu bencana
- Apapun perkembangan arsip vital, tetap diperlakukan secara khusus.
Faktor-kator yang mempengaruhi metode perlindungan arsip vital
Ada 3 faktor yang berperan mempengaruhi seleksi ataupun pemilihan metode proteksi arsip vital, yaitu:
- Kebutuhan akses
- Lamanya masa simpan
- Kualitas fisik arsip
Bentuk-bentuk metode perlindungan arsip vital
- Duplikasi. Duplikasi atau penggandaan merupakan salah satu cara membuat salinan arsip aslinya serta mengantisipasi keberadaan arsip yang hilang. Pada saat melakukan penggandaan dengan cara mengkopi, usahakan tidak sampai merusak arsip lainnya. Jangan terlalu sering melakukan penggandaan arsip. Penggandaan arsip dapat dilakukan dalam bentuk media lain selain kertas, seperti mikrofilm, mikrofische,dan rekaman magnetik.
- Pemencaran. Pemencaran lokasi penyimpanan arsip vital disarankan berjarak kurang lebih 5 mil. Terdapat 2 cara pemencaran arsip vital :
- Existing Dispersal
- Improvised dispersal
- Pemindahan. Sumber asli arsip vital dipindahkan ke lokasi penyimpanan arsip vital, biasanya yang dipindahkan dari lokasi semula adalah arsip vital dinamis aktif.
- Peralatan khusus. Perlatan khusus yang dimaksud adalah saran penyimpanan yang tahan api, tahan air, serta tahan benturan keras, terbuat dari besi, jika perlu berada dalm lokasi ruang bawah tanah.
- Penyimpanan di pusat arsip.
Bentuk perlindungan lain arsip vital
Ancaman bahaya :
- Pencurian
- Penempatan yang salah
- Kebocoran informasi
- Air
- Serangga dan hewan pengerat
- Jamur, lumut dan kelembaban yang berlebihan
- Debu
- Cahaya
- Bahan kimia yang berbahaya
Perlindungan yang dianjurkan :
- Penggunaan sitem keamanan
- Membatasi jalan masuk arsip ke penyimpanan arsip yang asli
- Membatasi akses arsip
- Tidak menyimpan arsip vital di area lanti dan memeriksa secara rutin kebocoran gedung
- Memelihara dan mengoptimalkan sarana pembasmi hewan
- Menjaga temperatur udara antara 65-57 derajat fahrenhait dan kelembabannya 40-50%
- Menggunakan pembersih udara untuk menghilangkan debu
- Membatasi pintu dan jendela yang mengarah ke ruang penyimpanan arsip vital
- Bahan kimia hanya digunakan untuk duplikasi arsip vital
Pengamanan arsip vital
Pengamanan arsip vital memiliki sasarn bagaimana suatu organisasi mampu menjamin kerahasiaan arsip vital, mampu menyediakan informasi yang tepat dalam waktu yang cepat, serta mencegah upaya akses yang tidak berwenang terhadap informasi arsip vital. Prosedur yang dilakukan ketika menyimpan arsip vital :
sifat
|
Pengamanan fisik
|
Pengamanan informasi
|
vital
|
Dalam ruang besi yang dirancang khusus, ruang bebas banjir, tahan
api, dan terhindar tindakan pencurian
|
Hanya orang tertentu yang mampu mengaksesnya
|
Penting
|
Ruang khusus yang tersimpan di central
fila pada setiap unit pengolah
|
Hanya pejabat dan pengelola yang boleh mengaksesnya
|
Berguna
|
Filling cabinet yang tersimpan di central file
|
Yang mengakses perlu persetujuan penanggung jawab pemilik arsip
|
Biasa
|
Filling cabinet
|
Terbuka untuk umum
|
Pemeliharaan ruang penyimpanan arsip vital
jenis
|
Suhu temperatur
|
Kelembaban
|
Kertas
|
22-24 derajat C
|
50-65 % RH
|
Foto hitam putih
|
< 21 derajat C
|
< 40 % RH
|
Foto berwarna
|
0-5 derajat C
|
< 40 % RH
|
Microfilm
|
21 derajat C
|
< 40 % RH
|
Film cane
|
1-16 derajat C
|
30-50 % RH
|
Piringan hitam
|
4-16 derajat c
|
40-60 % RH
|
Daftar Pustaka:
- Diamond, Susan, Z. (1983). Records Management, a Practical Guide. New York: Amacom.
- Wallace, Patricia, E. (1992). Records Management; Integrated Information System. New Jersey: Englewood Cliff.