-->

Perlengkapan Dan Peralatan Wawancara Sejarah Lisan

Perlengkapan dan peralatan wawancara sejarah lisan

Perlengkapan wawancara sejarah lisan  :

  • Membuat ikhtisar wawancara (gambaran singkat mengenai wawancara sejarah lisan)
  • Mengetahui riwayat hidup pengisah (mengetahui latar belakang hidupnya)
  • Membuat kuesioner agar pewawancara dengan mudah memahami dan mengerti latar belakang hidup pengisah serta masalah yang aksn ditanyakan
  • Membuat daftar pertanyaan pokok dan umum
  • Buku catatan dan alat tulis
  • Peta, untuk membantu menemukan lokai yang dicari
  • Surat perintah sebagai pegangan bagi pewawancara

Peralatan wawancara sejarah lisan :

1. Alat perekam

Hal yang perlu diperhatikan :
  • Mudah dalam menggunakan
  • Disa dibawa kemana – mana
  • Dapat diandalkan daya rekamnya
  • Mutu suara bagus dan jernih
Pertimbangkan juga alat rekaman yang tidak selalu tergantung pada listrik, namun juga dipergunakan dengan baterai.


Alat perekam yang digunakan :

  • Tape recorder. Selain harus memperhatikan merk, perlu juga diperhatikan jenisnya. Tape yang dipergunakan dalam wawancara sejarah lisan haruslah dapat berfungsi ganda, disamping sebagai perekam dapat juga digunakan untuk mendengarkan hasil rekaman.
  • Kaset dan pita kaset. Kaset yang digunakan sebaiknya jenis kaset C-60 dengan lama durasi 1 jam sehingga lebih praktis dalam penggunaannya. Pita kasetnya harus yang terbuat dari poliester, tanpa suara gaduh, bergaris tengah gulungan 5 inchi.
  • Baterai. Gunakan baterai jenis a2 yang dapat bertahan hingga 2 jam. Siapkan pula charger agar ketika habis, dapat diisi ulang.
  • Digital recorder. Alat ini dapat digunakan untuk merekam dengan kualitas suara yang jernih dan tidak perlu harus selalu mengganti kaset ataupun baterai setiap jam.
Untuk menjaga kelancaran dalam wawancara sebaiknya sebelum digunakan alat ini di charge terlebih dahulu. Setelah wawancara selesai sebaiknya hasil rekaman tersebut dipindahkan ke media lain seperti flash disk. Apabila tidak segera dipindahkan maka dikhawatirkan akan merusak suara rekaman tersebut dan informasi yang telah terekam akan hilang.
  • Kamera digital
  • High digital record (sejenis alat elektronik yang dapat dipergunakan untuk merekam wawancara sekaligus dapat mengambil gambar )
  • Tripot
2. Marantz. Alat perekam lainnya yaitu marantz. Untuk merekam suara dalam wawancara, alat ini harus dimasukkan sejenis card. Setiap pengisah harus menggunakan 1(satu) card saja, dan harus diganti apabila akan mewawancarai pengisah yang lain.

Alat ini sangat tergantung dengan listrik karena tidak disediakan tempat untuk baterai. Kemampuan perekamannya sangat baik, hanya saja perlu ditambah alat penyambung sejenis mikrofon agar suara pewawancara maupun pengisahnya bisa langsung terekam. Alat ini dapat secara langsung mengirimkan suara rekaman tersebut kedalam komputer untuk dihilangkan voice-nya.Selain itu, rekaman tersebut dapat langsung dibuat transkripnya melalui komputer yang sudah dipasang alat penyambungnya sebelum wawancara.

3. Mikrofon adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk menangkap suara rekaman dengan jelas dan jernih. Mikrofon tersebut harus dipasang di dekat pewawancara atau pengisah. Apabila dipasang telalu jauh, maka hasil rekamannya kurang baik dan suaranya kurang jernih.

Daftar Pustaka :
  • Arsip Nasional Republik Indonesia. (1981). Lembaran Berita Sejarah Lisan Nomor 7. Jakarta.
  • Arsip Nasional Republik Indonesia. (1981). Lembaran Berita Sejarah Lisan Nomor 9. Jakarta.
  • Willa K Baum. (1982). Sejarah Lisan untuk Masyarakat Sejarawan Setempat. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel