Contoh Asas Desentralisasi Kearsipan dan Keuntungan Serta Kelemahannya
Tuesday, June 13, 2017
Contoh Asas Desentralisasi Kearsipan dan Keuntungan Serta Kelemahannya
Dunia kearsipan yang bisa
diartikan sebagai dunia yang berkecimpung di dalam kegiatan pengaturan file mulai dari penciptaan, penerimaan, pencatatan, penyimpanan arsip. Sistem
tertentu bisa diterapkan untuk mempermudah pengelolaan kearsipan.
Dalam pelaksanaan kearsipan selalu diterapkan asas-asas tertentu. Beberapa diantaranya adalah asas desentralisasi kearsipan. Contoh asas desentralisasi kearsipan dapat diterapkan agar bisa memandu Anda dalam menjalankan kearsipan.
Dalam pelaksanaan kearsipan selalu diterapkan asas-asas tertentu. Beberapa diantaranya adalah asas desentralisasi kearsipan. Contoh asas desentralisasi kearsipan dapat diterapkan agar bisa memandu Anda dalam menjalankan kearsipan.
Desentralisasi kearsipan
merupakan salah satu asas yang sering digunakan dalam dunia kearsipan. Asas
desentralisasi adalah kegiatan pengelolaan surat baik surat masuk maupun surat
keluar. Hal tersebut sepenuhnya dilakukanoleh masing-masing unit kerja dalam
suatu organisasi.
Dalam asas ini diterapkan
pada organisasi yang unitnya terpencar atau mempunyai kantor perwakilan atau
kantor cabang. Kantor cabang ini akan mempermudah penyelenggaraan kearsipannya.
Contoh Asas Desentralisasi Kearsipan
Beberapa contoh asas
desentralisasi dalam dunia kearsipan adalah sebagai berikut
Kantor Cabang
Adanya kantor cabang dari
sebuah organisasi adalah salah satu contoh asas desentralisasi kearsipan. Dengan diterapkannya asas desentralisasi
kearsipan ini, penyortiran dan pengarahan dan kendali surat dilaksanakan oleh
unit pengelola.hal inilah yang akan mempermudah urusan kearsipan bagi instansi
yang memiliki banyak kantor cabang.
Kantor Daerah
Sifatnya hampir sama
dengan kantor cabang, hanya saja kantor daerah berada pada daerah tertentu dan
biasanya jauh dari kantor pusatnya. Meski begitu, asas desentralisasi jika
tetap diterapkan akan membuahkan beberapa hasil seperti pembatasan fungsi dan
wewenang unit kearsipan, dan setiap unit mempunyai sarana pencatatan surat
masing-masing.
Koperasi Unit Daerah
Salah satu penerapan nyata sebagai contoh asas desentralisasi kearsipan adalah Koperasi Unit Daerah.
Koperasi Unit Daerah (KUD) pasti melaksansakan kearsipan yang dijalankan
berdasarkan asas desentralisasi kearsipan. Setiap koperasi unit daerah tentu
akan memiliki sistem pencatatan surat tersendiri dan pengelolaan arsip
tersendiri. Pengelolaan ini haruslah dibedakan dengan pencatatan yang lain dan
disortir sedemikian rupa agar tidak tercampur dengan arsip yang lain.
Setelah mengetahui
tentang contoh asas desentralisasi kearsipan,
selanjutnya adalah meninjau beberapa kelebihan dan kelemahan asas
desentralisasi kearsipan.
Kelebihan Asas Desentralisasi Kearsipan
Tugas Pemerintah Pusat Lebih Ringan
Struktur organisasi yang
didesentralisasikan akan menguntungkan bagi pemerintah pusat. Hal ini
dikarenakan tugas-tugasnya akan terbantu oleh delegasi-delegasi yang ada pada
setiap daerah. Selain itu, desentralisasi juga pasti akan mengurangi tumpukan
pekerjaan di kantor pusat.
Penerapan Asas Pengolahan Kearsipan
Penerapan asas pengolahan
kearsipan dapat dilakukan oleh setiap unit kerja jika asas desentralisasi
diterapkan. Namun, harus tetap diperhatikan bahwa kesesuaian dengan bidang
pekerjaan wajib dipertimbangkan.
Proses Kerja Lebih Lancar
Jika asas desentralisasi
diterapkan, proses kerja lebih lancar dan lebih spesifik. Hal ini akan
berdampak pada singkatnya waktu untuk menemukan arsip ketika arsip tengah
dibutuhkan.
Penetapan nilai guna Arsip lebih tepat
Asas desentralisasi bisa
menimbulkan penetapan nilai guna arsip yang lebih tepat. Hal ini dikarenakan
penyortiran yang dilakukan bisa lebih cepat dan spesifik karena jumlah arsip
tidak membludak dan banyak jika dibandingkan pekerjaan yang sentralisasi.
Pengetahuan Karyawan
Pengetahuan karyawan akan
semakin berkembang jika asas desentralisasi diterapkan. Hal ini disebabkan oleh
setiap karyawan pasti mendapat kesempatan tersendiri dalam menangan arsip
sehingga pengetahuan dan pengalamannya bisa bertambah.
Kelemahan Asas Desentralisasi Kearsipan
Peluang Ketidakseragaman
Karena dikelola pada
tempat yang berbeda dengan pimpinan yang berbeda pula, maka peluang
ketidakseragaman asas, dan prosedur yang dilakukan akan semakin besar.
Disamping itu, peralatan yang digunakan juga berpotensi berbeda jika asas
desentralisasi diterapkan.
Berpeluang Arsip Redundan
Asas desentralisasi
menjadikan setiap unitnya menyimpan arsip. Hal ini akan berdampak pada arsip
yang disimpan pada setiap unit akan sama. Sehingga terjadi kerancuan dan
redundan ketika mencarinya kembali.
Tidak ada Pengawasan
Asas desentralisasi juga
bisa menimbulkan tidak adanya pengawasan terhadap penyelenggaraan tata
kearsipan, terlebih pada posisi penataan berkas. Sebab itulah, penataan berkas
yang tidak sempurna ini dapat mengakibatkan arsip tidak terorganisir dengan
baik.
Kebijaksanaan Penyusutan arsip tidak diikuti
Desentralisasi juga
mengakibatkan kebijaksanaan penyusutan arsip tidak diikuti. Sehingga penambahan
arsip terus meningkat, sementara pemusnahan arsip tidak dilakukan sesuai dengan
aturan dan prosedur yang ada.
Itulah ulasan singkat
mengenai contoh asas desentralisasi kearsipan serta kelebihan dan kelemahan asas desentralisasi kearsipan.
Setiap instansi hendaknya mempertimbangkan contoh dari asas desentralisasi
kearsipan ini serta kelebihan dan kekurangannnya agar bisa tepat menerapkan
asas yang ada untuk instansinya.
Sumber:
http://zahrohana.blogspot.co.id
http://hananovitas.blogspot.co.id
http://www.kanalinfo.web.id
https://dhatulaulia.wordpress.com
http://nevyanna.blogspot.co.id
http://panjiades.blogspot.co.id
http://panjiades.blogspot.co.id